Minggu, Mei 31, 2009

Di Australia,Topi Digunakan untuk Memerangi Lalat


Topi ala cowboy di Australia terkenal dengan sebutan Akubra, diambil dari bahasa Aborijin yang berarti tutup kepala. Tersedia dari bahan kulit sapi, kangguru, buaya, kanvas sampai sekadar "laken" biasa.

Lalu di rumah, selain menggantung boomerang pada kesemp atan lainAUSTRALIA'S HAT saya memajang topi terbuat dari kanvas, namun di pinggiran topi berjuntai tali yang diberi pemberat "sumbat gabus". Tentu menjadi pemandangan "aeng" alias unik bagi keponakan saya. Seperti biasa Bagus Dito, keponakan saya yang umurnya tujuh tahun berkomentar, "Dasar punya pakde aneh."  Dia mengucapkan komentar tersebut dengan nada datar seperti mengatakan es di mana-mana rasanya ya dingin.

Tetapi jika besar kelak Bagus saat berada di tanah Australia pada awal musim panas - sekitar bulan November - dia akan tahu kegunaan topi aneh tersebut. Waktu itulah para armada lalat mulai maju merangsek dan berkembang biak dengan cepatnya di Australia. Lalat ini bandelnya nggegirisi. Mereka seperti mencari kehangatan tubuh kita yang terbuka, apalagi kalau bukan wajah. Makin didiamkan semakin "neranyak" ngelunjak mencari bagian yang lembab dan terlindung mungkin untuk menaruh telurnya, apalagi kalau bukan mulut, hidung dan lubang telinga.

Kalau sudah berhasil memasuki telinga, kita serasa mendengar enam kaleng Khong Guan digebuki sehingga tangan reflek menghantam telinga. Telinga panas dan berdenging, lalat seperti biasa selamat dari tepukan bahkan sudah berdengung di bulu hidung. Berjamaah lagi jumlahnya. Nah, itulah gunanya sumbat gabus tadi agar terhindar dari serangan lalat.

Seharusnya musim panas begini lalat rada lemot gerakannya. Tetapi selemot-nya binatang bersayap. Itulah sebabnya dicarikan cara mencegahnya dengan menggunakan topi yang diberi "tirai" atau pada kasus lalat berat, orang-orang Australia menutupi mukanya dengan jaring plastik.

Jadi salah kalau ada pendapat bahwa lalat hanya mendatangi tempat yang jorok. Di Australia, dengan ruang AC sejuk dan bersih dari nyamuk sekalipun para bala lalat tetap bertahan hidu

0 komentar:

 

Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com